16 Oktober 2015

Pengertian Fertilisasi Dan Embrio Serta Tahap Perkembangannya Pada Manusia

Setelah kamu mempelajari tentang Alat reproduksi manusia wanita dan pria  maka untuk memperluas pengetahuan kamu tentang embrio ada beberapa hal yang harus kamu pelajari yaitu pengertian embrio, tahap perkembangan embrio, proses perkembangan embrio pada manusia dan pengertian fertilisasi.

Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Apakah kamu pernah mendengar tentang fertilisasi? Apa yang dimaksud dengan fertilisasi? Fertilisasi adalah proses pembuahan. Bagaimana proses fertilisasi terjadi dalam tubuh manusia? Coba kamu pahami pembahasan berikut.

Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbairumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim.

Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.

Pengertian embrio

Embrio adalah organisme pada tahap awal perkembangan yang tidak dapat bertahan hidup sendiri. Definisi yang tepat dari itu bervariasi; pada manusia, misalnya, telur yang dibuahi dapat dianggap sebagai embrio sampai sekitar minggu kedelapan kehamilan, di mana titik itu disebut janin.

Embrio pada hewan biasanya menunjukkan setiap tahap perkembangan pra-kelahiran, termasuk pada rahim atau telur. Embrio tanaman dapat mengambil sejumlah bentuk yang berbeda, meskipun mereka biasanya terbungkus dalam biji.

Istilah “embrio” hanya digunakan untuk merujuk kepada “eukariota” atau organisme multisel. Biasanya, orang menggunakan istilah khusus untuk menyebut eukariota diploid, yang memiliki satu set lengkap materi genetik dari dua donor.
Pengertian Fertilisasi Dan Embrio Serta Tahap Perkembangannya Pada Manusia
Perkembangan Embrio Manusia


Materi genetik ini mengambil bentuk sperma haploid dan telur; sel haploid hanya berisi setengah set kromosom, yang berarti bahwa ia tidak dapat berkembang menjadi sesuatu kecuali dikombinasikan dengan satu sama lain.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, selsel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. 

Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Coba kamu perhatikan perkembangan embrio di bawah ini.

1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
Embrio 4 Bulan

2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
Embrio Usia 8 Minggu

3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.

4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
Embrio Usia 16 Minggu

5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.

Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Tahukah kamu fungsi dari plasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.


  • Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
  • Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darahinduknya.
  • Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit



Pembentukan embrio dimulai pada saat fertilisasi. Ketika telur dan sperma bertemu, mereka membentuk “zigot.”

Sebuah zigot adalah sel diploid tunggal, diciptakan melalui penggabungan dua sel haploid. Setelah pembuahan, zigot mulai membagi, meletakkan dasar untuk organisme dewasa yang pada akhirnya akan lahir, menetas, atau tumbuh. Ketika divisi ini dimulai, zigot berubah menjadi embrio.